Beberapa Kebaikan Bersahabat dengan Kucing

Kucing Peliharaan

Aku dan kucing memang sudah bersahabat dari dulu. Malahan sempat melihara kucing sampai 13 ekor jumlahnya. Entah dulu itu aku ngasih makannya kayak gimana hehe. 

Karena dari kecil memang suka hewan lucu berbulu ini. Makanya aku seneng pas paman bawa 3 ekor anak kucing ke rumah kakek waktu dulu itu. Katanya 3 kucing bersaudara, tapi kok warnyan beda-beda. Yang paling besar abu-abu putih, yang kedua hitam polos, yang ketiga malahan kuning polos. Sama sekali enggak kelihatan bersaudara kandung menurutku. 



Karena kadung sayang, aku pelihara mereka sampai jadi terkenal di komplek. Gimana enggak terkenal, ketiganya kucing jantan yang montok-montok. Nah, dari situ kucingku makin bertambah sampai akhirnya berjumlah 13.

Waktu itu setiap ada kucing yang masih bayi pasti aku sediakan bak kecil berisi tanah. Baki tanah itu pasti dicari karena insting mereka yang bakal nyari tempat untuk pup dan pip.

Seneng banget kalau berhasil ngedidik mereka soal kebersihan. Malah ada beberapa kucing yang suka ngikut aku kalau ke toilet. Lucu banget waktu lihat mereka belajar pip di wc jongkok. 

Jangan salah loh, kucing bisa banget dididik dari kecil. Dia bakal ngerti hal-hal yang tidak kita sukai dengan mengajarkan kata-kata tertentu. Kemarin aku sempat memungut anak kucing warna putih dari terminal. 

Waktu pertama kali melihatnya langsung suka sama tingkah lakunya yang lucu. Kasian juga sebenarnya, main-main sendiri di tengah terminal sambil ngejar dedaunan. Pas mau masuk ke warung nasi juga malah diusir pake kaki sama si ibunya. Anak kucing itu umurnya belum sebulan kayaknya waktu aku temukan.

Akhirnya karena gemas aku coba gendong dia. Bulunya yang putih terlihat kotor kalau dari jarak dekat. Malah aku baru tahu kalau di sekitar lehernya ada penyakit kulit gatal-gatal ketika sudah sampai di rumah. 

Shiroi ternyata memang kulitnya sensitif karena masih bayi. Terbukti bagian kulit lainnya langsung gatal-gatal juga ketika digigit karena gemas oleh kucing yang ada di rumah.

Aku sempat ngasih shiroi obat antiseptik khusus sakit gatal untuk kucing beberapa kali. Tapi ternyata gatalnya baru hilang setelah sering aku olesi minyak tawon. 

Cara Mendidik Bayi Kucing

Karena shiroi masih bayi, jadinya aku harus mengajarkan dia beberapa hal.

1. Memberi tahu hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dengan sering menyebutkan kata "no" pada hal yang dilarang. Karena kucing kecil sukanya bermain, jadinya pasti semua benda dimainkan. Biasanya anak kucing senang dengan segala jenis kabel. Makanya hal pertama yang aku latih itu dengan melarang Shiroi menggigiti kabel. Shiroi akan langsung mengerti ketika aku mengucapkan kata "no" dengam nada lebih tegas dari biasanya. Ia tahu kalau aku tidak suka dengan yang dilakukannya. Setiap hari aku melatih kata itu untuk diperhatikan Shiroi. 

2. Aku juga melatih Shiroi untuk pip dan pup di pasir. Sebelum pasir ada aku sering mengajaknya ke kamar mandi. Awalnya ia tidak mengerti maksud aku membawanya ke kamar mandi. Tapi lama kelamaan dia mengerti, terus mulai pip di sudut-sudut kamar mandi. Lucu juga, karena kebiasaan itu jadi berlanjut hingga kini. Shiroi sering menunggui aku di kamar mandi hingga selesai. 

Setelah ada pasir gumpal Shiroi tidak langsung mengerti cara pakainya, malah ia sempat pip di kasur karena enggak tahan. Kayaknya dia bingung karena aku enggak membawa dia ke kamar mandi. Aku sempat omelin juga waktu itu, dan Shiroi ngerti kalau pip di kasur itu enggak boleh. Aku latih Shiroi setiap kali ia kelihatan panik ngendus-ngendus lantai. Aku taruh ia di atas pasir gumpal sambil bilang, "ayo, pipis". Lama kelamaan Shiroi paham kalau itu tempat dia pip dan pup. 

3. Hal utama lainnya yang aku ajarkan berbarengan dengan 2 hal di atas adalah mengenalkan namanya sendiri. Aku sering menggendong dan memanggilnya dengan suara keras sambil menyerukan namanya sendiri. 

Dua hari saja Shiroi sudah paham kalau namanya adalah "Shiroi". Bisa juga mengajarkan namanya sambil bermain bola kertas. Ketika dilempar aku suruh ia mengejarnya, "Shiroi, kejar!", atau "Shiroi, ambil!". Semakin sering dipanggil namanya, semakin cepet dia paham. 

4. Terus hal penting lainnya untuk merawat kucing dari bayi adalah mengajarkan pola makan. Kucing biasanya sudah lapar dari waktu subuh. Aku biasanya udah nyediain keripik kalau untuk subuh. Setelah masuk jam setengah 6 baru aku kasih makanan pokoknya. O, ya. Untuk bayi kucing harusnya dikasih susu bayi kucing. Tapi Shiroi enggak begitu suka, jadi aku ganti dengan makanan padat yang sesuai dengan umurnya. 

Karena Shiroi masih bayi, jadi aku kasih makan sesuai rasa laparnya saja. Kasian juga karena ia tidak minum susu. Nah, semakin bertambah minggu semakin aku coba atur pola makannya. Subuh keripik, pagi jam 8 makanan padat. Siang biasanya antara keripik dan makanan padat, sesuai dengan moodnya. Kalau sore hari Shiroi agak banyak makannya karena baru bangun tidur. Sedangkan malam hari antara makan keripik dan padat juga. Untuk keripik disesuaikan dengan umurnya, biar gampang mengunyahnya. 

5. Hal penting lainnya adalah memperhatikan kecocokan makanan dengan pencernaan anak kucing. Malah ada juga yang tidak cocok diberi campuran nasi. Shiroi salah satunya, ia tidak cocok diberi nasi. Pup-nya suka agak encer kalau makan nasi. Kalau diberi ayam juga enggak bisa terlalu banyak karena suka mencret. Nah, Shiroi cocoknya dengan ikan. Jenis ikan apa pun cocok di pencernaannya. Biasanya ia makan ikan tongkol juga ikan bandeng. Kalau ikan favoritnya sudah jelas tuna. 

6. Untuk hal kebersihan, Shiroi awalnya suka dimandikan satu bulan sekali dengan memakai sabun bayi. Aku memang sengaja enggak pakai sabun khusus kucing. Semakim besar Shiroi makin enggak suka dimandikan. Jadi aku suka lap aja dengan tisu basah. Biasanya Shiroi jadi mandi sendiri sekarang.

7. Untuk menjaga kesehatan badannya, aku biasa membawa Shiroi jalan-jalan setiap pagi buat berjemur. Tapi karena ada pandemi kegiatan itu jadi dikurangi.



Hal lain yang menarik dari keberadaan Shiroi adalah perubahan pada sisi psikis aku yang ngedrop karena terkena PHK. Setelah ada Shiroi aku jadi bersemangat lagi dan merasa ada tujuan. Karena ada yang harus diurusi jadinya aku mau tidak mau harus bergerak. 

Padahal asalnya males banget buat bangun juga. Ternyata Shiroi yang menemani aku terus jadi semacam penyembuhan tersendiri. Aku jadi merasa punya teman dan ada yang menyayangi. Selain itu berdasar penelitian memang suara dengkur kucing itu getarannya sama dengan lantunan zikir. 

Aku merasa sehat dalam segi psikis sekarang ini, dan mulai bisa merencanakan berbagai macam hal yang menggembirakan hati. 

Disebut-sebut juga memelihara kucing bisa menarik rezeki. Karena di beberapa negara kucing memang dikaitkan dengan simbol keberuntungan. Seperti di Jepang dengan Manekin Neko-nya. Simbol boneka kucing dengan tangan terangkat satu itu sangat populer sebagai penarik uang dan pembeli. 

Di Mesir juga kucing diperlakukan dengan baik. Berdasar mitologi dewa-dewa di Mesir, ada satu dewi yang berwujud setengah kucing betina bernama Baseth. Dewi ini disebut sebagai dewi pelindung, kasih sayang, juga keberuntungan. 

Kucing juga kesayangan Nabi Muhammad. Kucing putih kesayangan nabi dinamai Mueeza. Baginda nabi sangat menyayangi Mueeza, sampai-sampai beliau rela menunggu hingga kucingnya selesai minum ketika akan berwudu. Rasulullah mengatakan tidak ada hal yang buruk dalam tubuh kucing. 

Penelitian juga membuktikan kalau lidah kucing adalah pembersih bakteri paling mutakhir. Kucing tidak najis kata Rasulullah, bahkan air bekas minumnya saja bisa dipakai berwudu. Bubur Fatimah juga pernah dimakan oleh kucing di bagian tepinya. Fatimah hanya membuang bagian yang dimakan kucing saja, sedangkan sisanya dia makan. 

Keuntungannya memelihara kucing selain bisa menjadi teman adalah rumah kita jadi bebas hama. Baik tikus maupun serangga jadi bersih berkat kucing. Bahkan Shiroi hobi sekali menangkap nyamuk lalu memakannya. 

Semoga semakin banyak yang menyayangi kucing setelah membaca curhatan aku ini. Salam meoww manteman. 

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Hai mbak, salam meow. Seneng banget bacanya, jadi inget pas adopsi kucing putih dekat rumah. Alhamdulillah, anak-anaknya udah gede semua. Jadi semangat lagi untuk beraktivitas semenjak punya kucing mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga, iya nih seneng karena ada temen yah

      Hapus

Halo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.