Ketika Hobi Jadi Cuan

Ketika Hobi Jadi Cuan


 

Siapa yang mengira kalau hal buruk bisa berbuah baik? Ini adalah hal nyata, dan aku yakin banyak orang mengalami hal yang sama. Pasti kamu, kamu, dan kamu yang awalnya terjebak dalam hal buruk berdasar persepsi sendiri-jadi terpana dengan akhir yang diluar dugaan. Bahkan sampai pada sebuah pemikiran pula, kemarin-kemarin gue kaya yang nolep banget, tapi sekarang ternyata ngejalanin hal yang jadi baik kaya gini. Terus ngapain kemaren sampe nangis-nangis segala?

Tapi hal kayak gitu itu wajar temans. Toh, kita hanya manusia biasa yang bisa langsung galau kalau ada hal yang tidak berjalan sesuai dengan keinginan. Menangis itu wajar, butuh teman berbagi sangat wajar, apalagi butuh pelukan-sangat diwajarkan sekali. Karena pada dasarnya kita cuma manusia biasa yang pasti butuh tongkat ketika berjalan pincang. Juga butuh tonggak kuat untuk tumpuan agar bisa berdiri lagi ketika terjatuh. Semua itu wajar temans, karena kehidupan itu bagai roda berputar, selalu ada sisi bagian roda yang di atas dan di bawah.

Aku pribadi merasakan banget sewaktu semua hal berhenti di tempat dan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Siapa sih yang enggak tertatih ketika sumber penghasilan tetap jadi tidak ada? Aku pikir semua orang pasti akan mengalami perasaan down yang sama. Merasa tidak berguna, dihinakan, tidak dianggap, disepelekan dan lain sebagainya. Tapi sebenarnya itu semua hanya imbas dari sebuah kehilangan akan pinjaman. Pinjaman? Ya, tentu saja temans. Jangan lupa, semua yang kita punya di dunia ini hanya pinjaman. Jadi mengapa harus sebegitunya kehilangan ketika yang berhak memintanya kembali? Jawabannya sederhana juga temans, karena kita hanya manusia biasa, dan semua hal butuh proses. Ya, kita selalu butuh proses menyembuhkan luka-luka.

Hobi Bisa Jadi Penyelamat

Bedewe kembali lagi ke judul di atas “Ketika Hobi Jadi Cuan”. Di sini sebenarnya aku ingin menyatakan kalau setiap keburukan pasti dibarengi kebaikan, setiap kesulitan pasti dibersamai kemudahan, dan itu bukan bualan. Kalian pasti percaya akan benang merah bukan? Percaya kalau semua yang terjadi di dunia ini sudah diatur semesta? Oh, ya. Kalian harus percaya itu temans. Tidak ada yang terjadi di muka bumi ini yang hanya kebetulan, semua telah tertulis di langit. Apapun yang terjadi pada kita semesta telah mengetahuinya, bahkan sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendampingi kita ketika tengah menjalani Ketentuan-Nya. Seperti halnya hobi-hobi temans yang bisa jadi sumber penghasilan di kemudian hari. Siapa yang menyangka bukan? Ketika semua terasa gelap dan bagai tiada jalan keluar-ternyata malah hobi kita yang jadi penyelamat.

Kemudahan itu benar-benar terjadi padaku temans. Diawali dari kesenanganku bergaul dan menambah ilmu. Berbagai komunitas aku masuki untuk mewadahi dua hal itu. tentu saja sesuai dengan latar belakang dan tujuan yang ada di diriku. Misalnya aku senang membaca, aku gabung dengan komunitas membaca, aku senang menambah ilmu tentang keluarga-aku pun bergabung dengan komunitas parenting. Juga latar belakang aku yang single mom, aku pun bergabung dengan komunitas yang mewadahi para ibu tunggal. Ditambah hobi dari kecil yang senang merangkai kata dan berimajinasi-aku pun akhirnya bergabung dengan berbagai komunitas menulis.

Dari komunitas-komunitas itu aku gabung dengan berbagai grup. Awalnya, yah awalnya hanya sekadar untuk memudahkan komunikasi saja. Tapi kemudian berbagai tuntutan menambah ilmu membuat aku harus meng-upgrade diri. Aku enggak boleh gaptek. Mulailah berbagai media aku lakoni. Mulai dari blog,  media sosial, hingga berbagai platform tempat menulis aku coba pahami. Berbagai hobiku jadi terwadahi karenanya, mulai dari menulis, mengambil foto makanan, traveling, bercerita, dan lain sebagainya.

Betul, semuanya awalnya hanya karena ingin selalu mencoba hal baru sekaligus menambah ilmu.

Attitude Di Media Digital 

Kesukaanku aktif di media berbasis internet pernah disepelekan bahkan ditertawakan. Tapi siapa yang menyangka kalau semua itu kemudian malah berbuah baik di kemudian hari? Semua, yah semuanya temans, semua media digital yang aku punyai menghasilkan cuan. Hal yang sama sekali diluar dugaan, karena kita hanya manusia biasa bukan? Tidak ada yang tahu rahasia semesta. Ketika bingung harus melakukan apa karena kehilangan pekerjaan, satu demi satu keaktifanku di media sosial membuahkan hasil. Sambil terus memperbaiki ini itu, job demi job aku dapatkan. Tapi tentu saja dari bawah dulu, tidak ada pekerjaan yang langsung enak bukan? Banyak hal yang harus aku pelajari terutama bagaimana caranya agar lolos job dan mendapat kepercayaan klien. Pastinya banyak faktor dong, salah satunya tanggung jawab dengan job yang didapatkan.

Klien memilih KOL karena percaya kita bisa mengerjakan tugas dengan baik. Ingat ada jejak digital yang jadi pertimbangan mereka juga.

Aku pernah mendapatkan materi dari Mbak Alaika tentang bagaiman attitude kita terhadap klien ketika mendapatkan job, dan ilmu itu membekas terus hingga sekarang. Apalagi aku yang kebetulan mencoba memberanikan diri menyebut diri sebagai blogger, yang pastinya setiap postingan tulisannya akan jadi jejak digital juga. Attitude di media sosial menjadi salah satu cara klien menilai profesionalitas kita.

Oke temans, aku di sini sebenarnya ingin mencoba menyampaikan sesuatu pada kalian. Apapun juga kesukaan kalian yang bernilai positif, dalam artian hobi, jangan sampai dihentikan. Lakukan terus, asah terus, dan cari kelompok yang bisa mewadahi hobi kalian itu. Terus dan terus tambah ilmu juga pertemanan, percaya deh tidak ada yang percuma. Ilmu itu cahaya, ia yang akan memberi penerangan ketika semua terasa gelap. Hal lain yang ingin aku sampaikan yaitu tentang keyakinan. Apapun yang terjadi, bahkan ketika kita harus berjalan sendiri, tetaplah yakin dan berprasangka baik pada semesta. Karena percaya deh, Allah berjanji tidak akan membiarkan kita merasa sendirian di bumi ini. Keep spirit!

 

Posting Komentar

18 Komentar

  1. MasyaAllah mb, pengen bisa seperti mb tapi diri ini masih bingung apa yang mau ditekuni...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hobi mbak aja hehe, hobi masak juga jadi cuan mbaak

      Hapus
  2. Hai kak.
    Membaca postingan ini, saya jadi optimis menekuni hobi saya menulis di blog suatu saat akan membuahkan cuan, insya Allah. Semoga bisa mengikuti jejakmu mbak. Salam kenal btw :)

    BalasHapus
  3. hai hai salam kenal juga, insya allah, sesuatu terjadi sesuai prasangka kita, aamiinn

    BalasHapus
  4. Hobi jadi cuan ,itu bonus ya teh , i feel what you feel bibeh. Do what you want to do

    BalasHapus
  5. hobi jadi penghasilan , lumayan menarik apalagi kalau kita tekun ngerjain nya

    BalasHapus
  6. Masya Allah tabarakallah ❤️ sehat dan sukses terus Teh Yola dan keluarga, makasih banyak sharing nya ya semua sudah dicatat di langit, noted banget deh

    BalasHapus
  7. Sampai sekarang masih suka nggak percaya aja kalau hobi yang dulu bahkan dilarang diseriusin eh sekarang yang nolong banget dijaman pandemic begini yah

    BalasHapus
  8. Masya Allah. Aku juga percaya bgt sama kata2 setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Hidup itu kyk roda, ga mungkin melulu bahagia, dan saat sedih, saat itu kita sedang meningkatkan kualitas diri.. seberapa jauh kita bisa survive.. seberapa kuat kita. Semangat Mbaa :)

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah, bahagia bangedd rasanya pekerjaannya dari hobi tuch

    BalasHapus
  10. Bener banget kak, hobi menjadi cuan saat ditekuni dengan baik dan tekun . Selain itu juga bisa mengembangkan diri jadi lebih baik. Terumakasih ilnunya kak 🥰

    BalasHapus

Halo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.