Wanita Tanpa Airmata


 Hal yang paling ditakutkan dengan adanya pandemi di seluruh dunia ini adalah hilangnya mata pencaharian. Bagaimana tidak? Hampir semua sektor tertohok, perekonomian tiap negara yang terkena pandemi pun limbung. Banyak perusahaan gulung tikar, sedangkan yang bertahan terpaksa melakukan PHK. Termasuk saya pun terkena pemutusan hubungan kerja.

Stres? Sudah pasti iya. Hampir satu bulan lebih saya berusaha menstabilkan psikis. Walaupun tidak benar-benar off berkegiatan, tetap saja kehilangan pekerjaan itu membuat guncangan yang cukup mengacaukan. Saya yakin, mereka yang terkena PHK pun merasakan hal yang sama, atau bahkan lebih parah lagi. Bisa dibayangkan bukan apabila seorang kepala keluarga tiba-tiba tidak punya penghasilan lagi?

Pantas saja di media sosial saya sering membaca keluhan-keluhan, bahkan meminta pertolongan secara terang-terangan karena keluarganya kelaparan. Sungguh miris bukan? Apalagi mereka yang sudah berumur seperti saya, dan ditambah lagi tidak memiliki modal untuk membuka usaha. Benar-benar peristiwa pandemi ini menguji semua orang.



LALU BAGAIMANA APABILA TERKENA PHK?

HAL PERTAMA yang sebaiknya kamu lakukan adalah menangis. What? Kenapa harus menangis? Jawabannya adalah karena itu wajar. Menangis membantu kamu menghilangkan racun dan hormon stres yang ada dalam tubuh. Jadi biarkan semua gundah itu mengalir keluar dari tubuh. Jangan pernah berpikir kalau menangis itu memalukan. Menangis saja sepuasnya meskipun kamu laki-laki. Percayalah hal itu sangat membantu meringankan beban pikiran dan hati.

HAL KEDUA yang bisa kamu lakukan adalah menata hati pelan-pelan. Bukannya burung yang sayapnya patah pun butuh waktu untuk menyembuhkan diri? Jangan sok kuat. Mulailah dengan memaafkan semuanya, bahwa yang terjadi memang bukan karena karma atau azab. Semua itu semata-mata memang harus terjadi, jadi tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Percayalah, setelah kata maaf memenuhi seluruh ruang hati, tubuh dan pikiran pun akan lebih segar.

HAL KETIGA yang wajib kamu lakukan adalah bergerak. Memang pasti berat, dan sebetulnya benar-benar berat. Tetapi hidup harus tetap dijalani bukan? Jadi setelah puas menangis dan memaafkan diri, mulailah bergerak. Tidak perlu tergesa-gesa, kerjakan yang perlu dilakukan setahap demi setahap. Pekerjaan yang dipaksa harus dilakukan segera hanya akan membuat hati dan pikiran kembali terpuruk karena tertekan. Kerjakan saja setahap demi setahap dari yang termudah.

BAGAIMANA DENGAN WANITA YANG HARUS BERJUANG SENDIRIAN?

Hal pertama yang harus dilakukan setelah puas menangis adalah menanamkan pemikiran semuanya bukan salah dirimu. Karena wanita memang cenderung lebih cepat down, apalagi bila dirinya berjuang sendirian.

Menjadi single fighter memang berat, apalagi ketika harus dihadapkan kenyataan kehilangan sumber penghasilan. Single fighter cenderung tidak punya banyak waktu untuk dirinya sendiri. Karena sendirian, dia lebih membutuhkan waktu yang panjang untuk menyelesaikan segala sesuatu. Bisa dibayangkan bukan kalau harus mengerjakan segala hal sendirian?

Tetapi, sendirian bukan berarti kamu harus lemah dengan kenyataan. Wanita diberikan airmata oleh Tuhan karena dia kuat. Ada anak-anak yang harus dilahirkan, ada pasangan yang harus didukung, ada keluarga yang harus dirawat. Airmata menjadi jalannya menumpahkan segala sedih dan gundah, tetapi bukan berarti dirinya lemah. Airmata pada wanita seringkali menjadikan dirinya lebih kuat dari sebelumnya. Kemudian pada akhirnya, airmata itu akan dialihkannya sebagai pengiring dalam mencapai cita-cita. Lalu apa yang harus dilakukan wanita single fighter agar bisa menjalani hidup?

·   Kamu bisa berkumpul dengan teman-teman yang senasib. Misalnya bergabung dengan komunitas yang mewadahi para single mom.

·   Dukungan dari teman-teman bisa kamu jadikan penyemangat untuk menggali potensi lain yang ada di diri. Misalnya dengan memperdalam keahlian yang ada, seperti memasak, jahit, baking, dsb.

·        Mulailah menciptakan lapangan kerja sendiri. mulai dari yang ringan dan mudah, karena seiring waktu semuanya akan tumbuh dan berkembang. Misalnya dengan mulai jualan online yang nantinya tidak menutup kemungkinan jadi punya toko sendiri.

· Kamu bisa mulai membekali diri dengan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan diri. Karena sebenarnya berburu ilmu itu tidak merugikan, malah akan jadi penyelamat di kemudian hari.

·       Sambunglah silahturahmi dari yang terdekat. Tidak usah jauh-jauh, bisa dimulai dari lingkungan sekitar rumah dengan para tetangga. Misalnya dengan ikut pengajian, arisan, aktif di PKK. Ini akan membuat pergaulanmu jadi luas dan membuka peluang mempromosikan usahamu.

·   Mulailah bergerak dari saat ini, dari sekarang walaupun harus setahap demi setahap.

Wanita tanpa airmata bukan berarti tidak memiliki airmata atau tidak boleh menangis. Wanita tanpa airmata berarti wanita yang sanggup mengubah dukanya menjadi rangkaian cita-cita yang harus dicapai.

Pandemi yang berada di tengah-tengah kita ini mengajarkan banyak hal. Bahwa semua yang dimiliki hanyalah titipan. Mengajarkan pula empati yang lebih dalam pada sesama. Juga memberikan kita pelajaran tentang arti pentingnya berjuang. Pada intinya, jangan berputus asa walaupun serba terbatas. Karena pasti ada jalan apabila ada kemauan.


Posting Komentar

0 Komentar