Siapa Dia? Sosok Dibalik Ketenaran Ayam Nelongso

Siapa Dia? Sosok Dibalik Ketenaran Ayam Nelongso

 

Nanang beserta istri dan anak-anak

Awalnya saya pikir nama Ayam Nelongso memang sengaja dipakai untuk mewakili rasa pedas dari sambal-sambalnya. Alasan itu cukup akal sebenarnya, karena ketika pertama kali makan di Ayam Nelongso-saya nelangsa karena sambalnya yang super pedas. Entah jenis sambal mana yang membuat keringat saya bercucuran waktu itu. Karena jenis sambalnya itu banyak sekali, dan pengunjung bisa memilih sesuai seleranya masing-masing. Kalau saya pribadi mencoba hampir semua sambalnya (hahaha), dan rasa pedasnya itu sama sekali tidak membuat kapok. Ayam Nelongso selain memiliki berbagai macam menu makanan dengan basic ayam dan bebek, harganya juga sangat membuat ketagihan karena merakyat.

Sama sekali tidak disangka, ternyata dibalik ketenaran resto Ayam Nelongso ada sosok humble dan tak mudah menyerah. Pantas saja Ayam Nelongso sampai memiliki 70 cabang, dan sekarang membuka cabang ke-71. Sangat luar biasa!

Profil Pemilik Ayam Nelongso

Nanang Suherman, pria kelahiran tahun 1989 adalah sosok yang menciptakan sekaligus membesarkan resto Ayam Nelongso. Tempat tinggal pria ini tepatnya di Pacarakan, dekat sungai Kalibasin. Sebuat tempat pemukiman yang sederhana. Malah kerap pemandangan yang terlihat di malam hari berupa orang-orang yang antre buang hajat. Bahkan bukan hal aneh ketika banjir datang-bekas buang hajat orang-orang itu masuk ke dalam rumah. Rumah yang terdiri dari atap dan dinding bambu itu adalah tempat Nanang hidup dan dibesarkan kedua orangtuanya.


Terlahir sebagai anak tunggal, Nanang memang biasa dimanja dan selalu mendapatkan yang diinginkannya. Kebiasaan ini pula yang membuat pria ini bersikeras untuk kuliah. Sang ibu ternyata menentang keinginan Nanang ini dengan alasan biaya. Tetapi Nanang tetap kukuh pendiriannya. Masa iya anak satu-satunya tidak kuliah? Hal ini yang akhirnya membuat Nanang tetap pergi ke kota Malang untuk kuliah. Sayangnya, di semester satu sang ibu kembali mengutarakan masalah keterbatasan biaya. Nanang diminta untuk pulang, tapi pria itu ternyata memiliki pemikiran lain. Nanang memang tidak pernah mau menyerah begitu saja pada masalah.

Jatuh Bangun Bisnis Nanang Suherman

Walaupun ditentang ibunya, Nanang ternyata memilih tinggal di Malang. Ia tak ingin menyerah begitu saja, pasti ada jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya. Berjualan adalah jalan ninja yang dipilih oleh pria ini. Menjadi loper koran dilakoninya juga selama beberapa waktu. Hal ini sempat menjadi pembicaraan negatif di keluarga besar, dan ibunya sempat malu juga. Tetapi Nanang tidak pernah berjalan di satu titik. Ketika pria ini melakoni sesuatu, ia akan bertumbuh dan mencari cara agar menjadi besar. Seperti loper koran ini yang lama kelamaan berkembang jadi agen dan memiliki tiga karyawan.

Menjadi sales komputer juga pernah dilakoninya. Nanang akhirnya belajar komputer dan memiliki toko komputer sendiri hingga memenangkan beberapa tender pemerintah juga. Kemudian pria ini juga pernah menjadi makelar mobil bekas untuk para tetangganya. Karena kegigihannya, Nanang memiliki saurung mobil bekas dengan kisaran harga 10-20 juta. Demikian beberapa usaha yang dilakoni pria gigih ini hingga kemudian memutuskan untuk melamar pekerjaan tetap.

Dibalik Pria Hebat Ada Wanita Hebat dan Kuat

Nanang menuai pujian dan rasa bangga dari keluarga terutama ibunya ketika bekerja di sebuah bank. Gonta-ganti usaha yang pada akhirnya selalu rugi cukup membuat sang ibu gelisah. Jadi wajar ketika Nanang menjadi karyawan sebuah bank-ibunya merasa tenang. Kehidupan Nanang berjalan lancar hingga suatu hari ia pulang karena ada hajatan keluarga. Pada saat acara pernikahan itu ia melihat banyak dari anggota keluarganya yang memberi amplop dalam jumlah besar. Sebuah pertanyaan muncul di benak Nanang, bekerja apa mereka ini?

Jawaban Nanang dapatkan dari ibunya yang bercerita kalau mereka itu memiliki usaha besi tua. Nanang terpana, ia sendiri baru tahu kalau di keluarganya banyak yang memiliki usaha besi tua, dan mereka maju semua. Sebuah pikiran nekat muncul di kepala Nanang. Pria itu kemudian memutuskan berhenti dari bank dan ikut bekerja dengan Pak Lek-nya di Malang. Awalnya sang ibu kecewa, tapi pada akhirnya memberi restu juga.

Tekad Nanang membuahkan hasil. Dalam  waktu enam bulan ia telah memiliki mobil pick up sendiri. Ketika usahanya semakin maju, ibu memintanya untuk segera menikah. Tujuan menikah itu sendiri agar ada yang mengawasi Nanang dan juga membantunya mengontrol uang. Karena jiwa sosial pria ini sangat tinggi, hingga sangat ringan tangan membantu orang-orang. Selain itu juga karena Nanang mulai melirik usaha biji plastik. Ibunya khawatir kejadian-kejadian di bisnis Nanang di masa lalu terulang lagi.

Menikah ternyata membawa berkah. Nanang sempat dimodali mertua untuk usaha biji plastiknya. Usaha plastik ini ternyata membutuhkan modal yang banyak. Ia akhirnya mengambil jalan cepat dengan meminjam modal. Karena meminjam tanpa perhitungan-Nanang akhirnya terjerat hutang yang besar. Satu demi satu barang mewah yang dimilikinya pun dijual untuk melunasi hutang. Pria itu akhirnya memutuskan untuk kembali ke titik nol, mengembalikan semuanya pada Allah.

Disinilah kebesaran hati istrinya diuji dan terbukti. Terpuruk dan terjerat hutang tak membuat bunda Yeni lemah. Istrinya ini memutuskan untuk bekerja lagi. Sementara itu keadaan mereka semakin memprihatinkan hingga akhirnya terusir dari rumah. Pom bensin demi pom bensin yang akhirnya menjadi tempat tinggal mereka. Bunda Yeni tetap sabar dan menemani suaminya ini.

Nanang yang hanya memiliki uang 500 ribu rupiah berusaha keras mencari kontrakan untuk memulai bisnis lagi. Tentunya usaha Nanang ini hampir mustahil. Siapa sih yang mau di DP sebesar 500 ribu saja? Sedangkan nilai kontrakan untuk usaha saja mencapai puluhan juta. Suatu hari setelah salat Nanang menemukan sebuah kontrakan sekitar 100 meter dari mesjid.

Singkat cerita, si pemilik rumah bersedia mengontrakkan tempatnya dengan perjanjian pelunasan secara lisan saja. Nanang bersyukur masih ada orang yang baik. Apalagi si ibu pemilik rumah tersebut mempersilakan pria ini untuk menggunakan peralatan warung yang telah tersedia. Inilah cikal bakal dari Ayam Nelongso-ketika Nanang memutuskan untuk menjual lalapan. Nanang bahagia karena bisa memberikan tempat tinggal untuk istri tercinta sekaligus memulai usaha lagi.

 

Titik Terendah Dalam Hidup

Kesuksesan sebenarnya dimulai dari kesulitan-kesulitan yang seperti anak tangga. Satu kesulitan bisa diatasi, maka kita akan naik ke anak tangga kesulitan lainnya. Demikian terus hingga ke anak tangga terakhir yang paling atas. Ketika telah sampai di puncak anak tangga, barulah bisa melihat pemandangan indah di sekeliling kita. Hal ini yang terjadi pada Nanang, ia menjalani berbagai kesulitan sebagai pengantarnya untuk kembali ke titik nol, sebagai jalan hijrahnya.

Ketika pabrik biji plastiknya bangkrut, Nanang mundur selangkah dan kembali ke besi tua. Sungguh Allah Maha Besar yang telah menganugerahinya istri yang saleha. Disaat hamil tua Bunda Yeni dengan setianya menemani sang suami mengumpulkan besi tua. Ia membantu menyodorkan besi tua pada suaminya. Masya Allah sungguh sebuah tanda bakti pada suami yang patut dipuji.

Demi tanggung jawab pada sang istri yang akan melahirkan-Nanang sampai rela memungut sampah. Pria itu berhasil mengumpulkan uang untuk biaya melahirkan dari memungut sampah. Istrinya baru mengetahui hal itu setelah ada yang memberitahu, “Nanang mungut sampah tiap malam.” Tangis bunda Yeni pecah ketika mengetahui hal itu. Demi menjaga martabat suaminya, Bunda Yeni sampai rela menahan sakit karena tidak mau dioperasi, ia tahu kalau suaminya tidak punya uang untuk itu. Padahal bisa saja istrinya ini meminta bantuan pada mertuanya.

Hutang-hutang yang menjerat Nanang membuat hidupnya terpuruk. Tidak ada satu hari pun dalam seminggu yang kosong dari tagihan debt collector. Dalam satu hari saja-bisa sampai tiga kali yang datang menagih. Bahkan Nanang pernah dipukuli hingga babak belur oleh para penagih. Pada saat inilah janjinya pada anaknya terucap. Ia berjanji ini adalah airmata yang terakhir pada anaknya. Tidak akan ada lagi airmata kesedihan dan ketakutan karena hutang.

Nanang juga pernah dipenjara karena membeli barang yang ternyata hasil curian. Bunda Yeni menunggu suaminya yang tidak kunjung pulang hari itu. Karena cemas dan takut akhirnya ia menggedor pintu rumah tetangga untuk meminta pertolongan. Akhirnya warga sepakat mendatangi kantor polisi dan meminta Nanang untuk dibebaskan, dan warga yang akan menjamin serta menyelesaikan masalahnya. Semua ini tentunya berkat jiwa sosial Nanang yang empatinya sangat besar terhadap permasalahan warga.

Dibalik pria hebat ada wanita kuat dan hebat. Bunda Yeni dan ibunda tercinta adalah dua sosok wanita yang selalu menemani Nanang di jatuh bangun kehidupannya.

 

Ini Bukan Lalapan, Tapi Sego Sambal!

“Yang direkrut Ayam Nelongso pasti orang baik, jadi saya fokus untuk memintarkan orang-orang baik ini.” Statement dari pemilik Ayam Nelongso ini jadi menumbuhkan harapan di hati saya. Entahlah, di zaman serba penuh kecemasan seperti sekarang ini, saya rasa memang dibutuhkan banyak orang baik yang berkemampuan lebih seperti Mas Nanang ini. Kenyentrikan Mas Nanang bisa dilihat dari akun Instagram @Nanang_anakbaik. Susah senangnya Mas Nanang dalam membangun bisnis juga bisa ditonton di channel Youtube Pecah Telur.

Setelah mendapat kontrakan baru Nanang mulai menjalankan usaha lalapannya. Ada menu ayam goreng dan bebek goreng di warungnya ini. Sejujurnya pria ini sama sekali tidak ada pengalaman memasak, ia hanya berguru pada Youtube dan Google. Tidak aneh jadinya kalau warung lalapannya sepi pengunjung selama beberapa waktu. Malah pernah hanya ada pemasukan 500 perak saja (beli kerupuk doang). Sampai suatu hari, Nanang kecolongan waktu dua jam karena harus mengantar istrinya ke tempat pekerjaan baru. Padahal ia saat itu sedang merebus bebek.

Dua jam ditinggal, alhasil bebek yang direbus itu jadi hancur. Setengah bingung, akhirnya Nanang putuskan untuk menggoreng dan menjualnya di warung. Eh, ternyata malah ada yang pesan dan bilang enak, kemudian keesokan harinya juga datang lagi. Melihat peluang yang tidak disangka-sangka ini, Nanang pun mulai menyajikan menu bebek yang hampir hancur itu. Ternyata banyak yang suka, dan warungnya mulai terkenal.

Allah memang selalu punya rencana lain. Nanang kembali diuji, gerobaknya hilang dicuri orang. Padahal gerobak itu senjatanya agar warung lalapannya terlihat dari jalan. Nanang akhirnya berniat pindah dan menemukan sebuah pujasera. Setelah sepakat dengan pemiliknya, lagi-lagi pria ini mendapat cobaan. Pedagang lainnya melarang Nanang jual lalapan. Nanang yang asalnya bingung tiba-tiba mendapat ilham.

“Ini bukan lalapan, tapi sego sambal!”

Tentu saja pemilik Pujasera langsung bertanya apa bedanya dengan lalapan biasa. Nanang menjawab kalau ini itu goreng ceker sama sayap yang disiram sambal. Nama menu makanannya itu Ayam Goreng Nelongso. Nama ini diambil secara spontan saja oleh Nanang, dengan alasan ceker dan sayap itu bisa diibaratkan kaki dan tangan pada manusia. Nah, kalau manusia diambil tangan sama kakinya pasti nelangsa ‘kan? Harganya juga lima ribu rupiah saja (ternyata ini asal mula nama Ayam Nelongso tuh).

Ternyata warung Nanang di pujasera jadi sangat terkenal, perekonomiannya juga mulai stabil. Sayangnya, lagi-lagi ujian datang dari Allah, sebuah ujian untuk lebih baik lagi sebenarnya. Pujasera itu ternyata dijual, dan Nanang harus pindah. Tetapi Allah itu selalu mengiring kesulitan dengan kemudahan. Nanang mendapat tempat baru di seberang Pujasera. Di tempat baru itu Nanang bisa jualan 24 jam, dan dagangannya jadi benar-benar ramai sekarang. Pria itu sampai bisa punya 3 cabang karenanya.

Ayam Nelongso

Allah sedang benar-benar mempersiapkan Nanang ke tingkat yang lebih baik lagi. Disaat sedang maju-majunya, cabang kedua miliknya terbakar. Semua habis terbakar kecuali neon box yang tulisannya Ayam Goreng Nelongso. Warung milik Nanang memiliki nama Griya Bebek sebenarnya. Itu sebabnya logonya juga bergambar bebek. Setelah kebakaran itu, nama Ayam Goreng Nelongso jadi viral di beritakan dimana-mana.

Nanang akhirnya memutuskan untuk merekonstruksi semuanya, dan memanfaatkan nama Ayam Goreng Nelongso yang tengah viral. Ia kemudian mengganti nama usahanya dengan Ayam Nelongso. Sedangkan untuk logo usahanya tetap menggunakan logo bebek. Hal ini untuk menghargai orang yang telah membuatnya. Hingga sekarang di zaman serba sulit ini, Ayam Nelongso tetap eksis dengan 70 cabangnya. Bahkan sekarang membuka cabang ke-71 di Purwosari. Semoga banyak orang baik yang beruntung dan bisa bergabung dengan Ayam Nelongso!


Tips Bisnis Ala Nanang Suherman

Keberhasilan Nanang tidak luput dari dukungan keluarganya sendiri. Ibunda tercinta yang selalu mendukung dengan penuh cinta dan doa, juga istrinya yang selalu setia dalam suka dan duka. Bagi pria nyentrik ini, keluarga adalah nomor satu. Apalagi ia dikaruniai enam anak, dan yang paling besar masih berusia 9 tahun. Nanang menerapkan pola didik yang tegas dan keras tapi tidak kejam.

Ibarat kita ingin sebuah kursi, pasti akan berusaha membentuk materialnya menjadi kursi. Seperti itu juga dengan anak-anak. Untuk membentuk karakter anak harus diawali dengan pola didik yang benar. Nyeples anak masih diperbolehkan menurut Nanang, tapi tidak termasuk memaki. Karena makian itu kejam, dan hanya akan membuat anak kecil hati serta tidak percaya diri. Nanang berusaha mengakomodasi bakat dan minat anak sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Baginya keluarga adalah prioritas.

Keharmonisan keluarga Nanang Suherman

Seperti juga halnya dengan berbisnis, selalu ada prioritas dalam menjalankan bisnis. Nanang selalu serius dalam menjalankan usahanya. Walaupun masih dalam skala kecil sekalipun, ia selalu menempatkan usahanya itu sebagai perusahaan besar. Ada direktur, supervisor, hingga pegawai yang disusunnya dalam setiap bisnisnya.

Keseriusan ini yang membuat Ayam Nelongso bisa memiliki cabang hingga puluhan jumlahnya. Nanang juga berusaha membuat standarisasi produksi. Jadi ia membuat rasa yang standar untuk setiap menu makanan yang dijual. Pemilihan SDM juga jadi prioritas Nanang. Ia akan berusaha memilih orang-orang baik untuk ditingkatkan kemampuannya. Dalam hal kepemimpinan juga Nanang berusaha agar tidak ada sentralisasi. Kekeluargaan dan kebersamaan dalam lingkungan kerja sangat diperhatikan.

Nanang juga memberikan tips agar bisa bertahan di saat ini. Ada dua hewan yang menginspirasi pria ini dalam menjalani kehidupan. Harimau dan rusa. Kedua hewan ini harus sama-sama bisa berlari kencang untuk hidup. Harimau harus berlari agar bisa mengejar mangsanya, kalau dia tidak berlari ya mati, kelaparan. Rusa juga harus berlari untuk hidup agar tidak dimangsa, kalau rusa diam sama saja dengan mati, bunuh diri.

Demikian juga halnya dengan kita harus mampu berlari di era serba cepat ini. Harus mau belajar dan mengasah kemampuan. Kalau kita tidak bisa beradaptasi dengan perubahan zaman, yah kita akan mati terlibas. Cara pandang yang harus dimiliki adalah kemajuan dan penuh keterbukaan.

Sungguh saya sangat mengagumi sosok Nanang dan istrinya ini. Sangat pantas Ayam Nelongso jadi sebesar sekarang.  Kenangan makan di Ayam Nelongso sewaktu saya bekerja di luar kota Bandung masih jelas terbayang. Di saat akhir bulan dan harus irit, Ayam Nelongso adalah penyelamat saya dari kehabisan duit. Jaya terus Ayam Nelongso! Semoga semakin banyak orang baik yang bergabung dan membesarkan namamu.

 

Sumber foto : IG @nanang_anakbaik

                           Channel Youtube Pecah Telur

 

 

 

 

Posting Komentar

14 Komentar

  1. Hallo mbak!
    Wah artikelnya menarik sekali yaa,
    saya belum pernah nyobain Ayam Nelongso ini. Enak banget nih apalagi pedasnya bikin nagih pasti.
    tapi dibalik itu, saya sangat terinspirasi dari perjuangan Sang Pemilik. semoga berkah yaa

    BalasHapus
  2. Daku belum pernah coba ayam nelongso ini, penasaran dengan sambalnya. Sama sempet bingung dengan logonya kok bebek. Ternyata ada filosofinya ya

    BalasHapus
  3. Aku selalu percaya kalau diblik laki2 yang sukses ad wanita yang hebat. Aku melihat itu di kedua orang tuaku, merekaselalu saling support dalam berbagai kondisi. Menginspirasi mbak cerita yang dkisahkan, nnti pengen coba ayam nelongso juga.

    BalasHapus
  4. Cerita pemilik Ayam Nelongso ini memang sangat menginspirasi sekali. Semua kegigihan, sifat pantang menyerahnya dan keuletannya juga. Tidak heran jika kemudian sukse mampu direngkuh.

    Dan pada setiap kesuksesan seorang lelaki selalu ada sosok wanita yang hebat, entah itu sang ibu atau istrinya.

    Maka dari itu, seorang wanita yang mau menemani seorang pria dari awal itu sangat istimewa sekali. Seperti Bunda Yeni yang selalu menemani Ayah Nanang. Sukses untuk keluarga.

    BalasHapus
  5. Perjalanan Mas Nanang - Anak Baik, dalam membangun bisnisnya penuh cobaan dan perjuangan ya. Dan dia tetep gigih dan nggak menyerah. Keren, kegagalan yang sebenarnya adalah ketika kita menyerah. Inspiratif mbak.

    BalasHapus
  6. Saya baru pertama kali dengar tentang ayam nelongso. Langsung googling gambarnya, wah bikin ngiler juga.

    Baca perjuangan karir owner nya cukup berat juga yah. Tapi memang, orang yang sukses di dunia bisnis emang orang-orang yang berani mencoba dan siap menerima kegagalan. Tapi setelah itu juga pantang menyerah.

    Artikelnya bagus mba, salam kenal

    BalasHapus
  7. Kisah hidupnya benar2 inspiratif banget. Jatuh bangun tapi gak nyerah, punya keluarga yang selalu supportive. Saya juga sampai sekarang masih belum ketemu usaha yang paling cocok untuk dilakuin, bbrp kali coba jualan belum berhasil laku hehehe. Tapi bisa belajar untuk terus mendukung suami apapun yang dilakukan asalkan tetap halal dan baik untuk keluarga.

    BalasHapus
  8. Selalu senang kalau membaca kisah perjuangan seseorang membangun bisnis. Kisah Nanang ini menginspirasi dan memotivasi orang agar pantang menyerah untuk menggapai kesuksesan.

    BalasHapus
  9. Waa ayam dengana neka sambal itu favoritku banget mbak, hampir setiap ada rekomendasi tempat ayam enak pasti langsung dicoba. Bahkan bakalan sering banget beli kalo emang cocok.

    BalasHapus
  10. Melihat cerita di awal aja udah terinspirasi karena kegigihannya. Semoga aku sendiri bisa meniru semangat menggapai mimpinya. Salut banget pas ia jadi loper koran hingga akhirnya jadi tukang jualan mobil.

    BalasHapus
  11. Cerita foundernya inspiratif banget ya, mengajarkan kita untuk terus berjuang jangan patah semangat dengan keadaan

    BalasHapus
  12. Sangat inspiratif sekali. Dari cerita tersebut kita bisa memetik beberapa hikmah dan pelajarn

    BalasHapus
  13. boleh nih cobain ayam nelongso >.<

    BalasHapus
  14. pasti rasanya enak nih ayam nelongso boleh dicoba

    BalasHapus

Halo, dilarang spam yah. Maaf, kalau ada komentar tidak pantas mimin bakal langsung hapus.