Cerita-cerita Tersembunyi Seorang Blogger

Kalau aku sih nggak akan pernah lupa awal-awal kenal dengan blog. Dulu pertamanya aku gabung di sebuah komunitas khusus kaum ibu dan perempuan. Eh, ternyata itu komunitas yang sama sekali nggak abal-abal. Tahu dong sama IIP? Para emak yang visi misinya menambah ilmu, keterampilan, dan pertemanan, pastinya tahu sama komunitas yang satu ini. Nah, di IIP ini para emak dididik untuk profesional meskipun kerja di rumah. Termasuk waktu itu banyak juga tugas yang harus dikerjakan. 

cerita yang belum sempat dibagikan


Untuk memudahkan pengerjaan serta pengumpulan tugas, kita-kita ini diminta membuat blog. Itulah awalnya aku tahu tentang blog. Walaupun agak mengernyit waktu itu karena merasa asing dengan sebutan katanya. What? Blog? Naon atuh blog teh? Bayangkan saja deh betapa gabutnya aku waktu itu karena harus membuat blog. Jadinya sepulang kerja langsung riweuh cari informasu tentang tugasnya sama sesama anggota komunitas. Sampai-sampai ada yang bikin artikel dengan judul "Blog For Dummy" akibat pusing aku rongrong terus haha.  Tapi ya mau bagaimana lagi, namanya juga benar-benar asing sama blog.


Blog Untuk Diary dan Sharing Perjalanan

Akhirnya aku yang awalnya gaptek berhasil juga membuat blog dengan tampilan standar. Sampai sekarang juga kalau soal template selalu minta tolong pada teman sih. Yang pada awalnya blog itu dibuat untuk tugas-tugas dari komunitas, lama kelamaan malah berubah jadi diary. But, it's okay. Karena memang aku itu senang menulis diary dari zaman baru bisa menulis. Jadilah isi blognya itu gado-gado. Segala macam aku tulis di dalamnya, mulai dari puisi hingga curhatan keseharian. 

cerita yang belum sempat dibagikan

Kemudian lama-lama aku mulai belajar membuat artikel sederhana. Dimulai dari menceritakan perjalanan-perjalanan. Nggak ada maksud apa-apa sih sebenarnya, hanya sharing saja. Aku sering mengintip ada berapa orang yang membaca tulisan di blog. Ingat sekali waktu itu aku pernah menulis tentang sebuah kolam renang di purwakarta. Dan senang sekali ketika sharingnya mendapat pembaca hingga ratusan. Waktu itu aku belum tahu istilah blog walking. Malahan nggak  tergabung di komunitas blog manapun. Makanya kalau ada yang baca tulisanku itu rasanya senang sekali.

Aku juga pelan-pelan mulai belajar membuat artikel yang benar. Kenangan paling berkesan adalah ketika mengikuti workshop bareng Teh Shanty di Museum Geologi. Materinya benar-benar bagus dan membuat mataku terbuka tentang berbagai step membuat artikel yang baik. Entah apa artikelku masih ada atau tidak di Museum Geologi. Judulnya "Why Museum Geologi?" aku posting di Kumparan. Dan sama sekali enggak menyangka kalau masuk headline. Soalnya masih belajar waktu itu. Malah bikin artikelnya singkat saja sih, yang penting mencakup 5W1H.

cerita yang belum sempat dibagikan

Blog Untuk Cari Cuan

Seiring waktu mulai deh aku curi-curi liat akun punya teman. Mulai dari Instagram, X, hingga blog. Kebanyakan aku ngintipnya di Instagram sih. Waktu itu aku sempat membobardir diri dengan berbagai pertanyaan, "Kok pada banyak yang eksis gitu yah?" aku tahu sih kalau mereka itu sedang ada proyek pekerjaan. Nah, pertanyaan berikutnya muncul lagi, "gimana caranya biar aku bisa kayak mereka?"

Karena selalu ngulik, akhirnya aku nyasar di beberapa komunitas blog. Dari komunitas itu pula aku mendapat banyak informasi. Awalnya aku ikut event yang diadakan salah satu brand ponsel. Dari situ banyak bertemu teman baru hingga bertukar nomor ponsel. Dan teman-teman baru itu banyak yang MUA. Nggak tau juga kenapa jadi akrab dengan mereka. Dari event itu aku dikenalkan dengan banyak komunitas blogger. Salah satunya khusus membahas tentang beauty. Ternyata bergabung komunitas itu menyenangkan karena banyak acara. Meskipun awalnya ikut acara tak berbayar, aku sudah senang sekali mendapat banyak goodie bag juga. 

cerita yang belum sempat dibagikan


Awalnya cuma hepi-hepi di acara jamuan makan tiap event yang dihadiri, lama kelamaan ada juga yang nyangkut jadi cuan. Pertama kali mendapat tawaran event yang bercuan ketika aku baru saja pindah kerja. Waktu itu aku ditawari menghadiri event di Subang dengan fee yang lumayan. Sayangnya, karena masih masa training jadinya nggak aku ambil. Sedih dan bete rasanya waktu itu tuh. Tapi mau bagaimana lagi? Teman yang menawari juga menyayangkan aku yang tidak bisa hadir. Disinilah aku makin sadar peran berkomunitas. Banyak teman, berarti banyak link bercuan hahaha.

Selain itu, aku juga mulai belajar upgrade berbagai hal yang berhubungan sama blog. Termasuk membuat blog TLD. Karena asalnya nebeng di website punya adik. Sedih banget pas website-nya prepare dan nggak bisa nulis. Waktu banyak cerita anak yang aku tulis di blog Laditachuda. Akhirnya, demi passion menulis yang membara, aku pun nekat bikin TLD. Sumpah, pusning banget waktu itu. Karena sama sekali nggak tahu harus ngapain. Tapi alhamdulillah blog-nya berhasil dibuat dan berjalan baik hingga kini. Pastinya blog tak berbayar nggak dilupakan begitu saja. Soalnya banyak banget tulisann yang masih murni. Di saat akunya belum terkontaminasi cuan haha.

Kemudian jalan pun mulai terbuka. Namanya juga proses kehidupan, pasti Tuhan telah mengatur semua jalan. Satu demi satu tawaran job mulai berdatangan. Ketika akhirnya aku memutuskan untuk jadi full freelancer, jalan menuju cuan pun membuka diri. Kuncinya hanya satu, harus sabar. Karena pendapatan pasti berbeda dari gaji bulanan yang tetap nominalnya. Alhamdulilah, ada saja tawaran yang datang di waktu kepepet. Kepepet butuh tambahan hehe.


Blog 'Kosong' Untuk Apa?

Seiring waktu hingga masa kini di kamar ini, di saat aku sedang menuliskan tulisan ini. Aku sangat merasakan kekosongan. Seringkali terlupa untuk membuka Laman blog. Padahal banyak cerita yang ingin kutuliskan. Lalu ada apa dengan aku dan blog sekarang ini?

Ternyata aku mulai merasakan sensasi sepi yang sangat. Ketika di awal begitu menikmati masa menulis apa adanya. Sekarang malah berubah menjadi ada apanya. Pertukaran yang menyakitkan bagi diriku. Karena passion aku menulis di blog itu adalah untuk berbagi cerita. Kenyataannya sekarang malah banyak cerita yang tidak aku bagikan. Tersembunyi begitu saja dalam ingatan hingga terlupakan untuk dibentuk dalam sebuah tulisan.

cerita yang belum sempat dibagikan

Esensi berbagi kebahagiaan dalam tulisan telah berubah jadi mencipta tulisan demi cuan. Tidak ada yang salah sebenarnya. Hanya saja jiwa penulisku yang labil ini berkata jika  hal tersebut telah melenceng jauh dari tujuan. Yah, betul sekali. Aku menulis karena ingin berbagi cerita dan informasi. Sedih rasanya kalau membuka Laman blog dan melihat sebagian isinya adalah orderan. Lalu di mana cerita-cerita pengalamanku?

Cerita-cerita itu masih banyak yang tersembunyi, menunggu ditetaskan. Mungkin ini adalah jiwa penulisku yang protes. Seharusnya aku banyak berbagi cerita seperti dahulu. Dulu itu berbagai pengalaman pasti aku bagikan di blog dan media lainnya. 

Aku tak pernah menyangka, menulis demi cuan ternyata bisa membuat hati galau seperti ini. Sekarang, blog 'kosong' apa gunanya? Kosong di sini maksudku minim cerita tentang diriku sendiri yang dibagikan. Seharusnya aku kembali pada niat semula menjadi blogger itu untuk apa. Yaa, niat awalku hanyalah sekadar sharing berbagai perjalanan dan cerita. Sepertinya memang itu yang kuinginkan saat ini. Jadi hapus dulu menanti job bercuan datang baru menulis. Sekarang mah mending juga menulis dan terus menulis sambil menunggu cuan menyapa. Bedewe, selamat Hari Blogger Nasional 2024, Kawan.




Posting Komentar

0 Komentar