Sundance Film Festival: Asia Virtual Resmi Digelar Bulan September 2021

Film-Festival


Sundance Film Festival: Asia 2021 yang akan digelar pada 23-24 September 2021 telah resmi diumumkan oleh Sundance Institute dan Xrem Media, juga didukung oleh IDN Media.mPagelaran virtual ini akan menampilkan film-film yang dapat ditonton secara online di Indonesia. Tiket digital dapat dibeli mulai Rabu 15 September 2021 melalui Sundance Film Festival Asia org.

Film festival ini akan menayangkan 8 film khusus untuk audience Indonesia, dan telah dikurasi oleh tim program Sundance Film Festival, beserta Xrem Media dan IDN Media. Film festival ini juga akan menyelenggarakan program diskusi panel yang dihadiri sejumlah pembicara terkemuka komunitas film lokal dan internasional.

Bersamaan dengan berkembangnya film-film fiksi dan dokumenter di Indonesia, kami begitu antusias terhadap peluncuran Sundance Film Festival: Asia edisi pertama kami,” ungkap Kim Yutani, Direktur Pemrograman di Sundance Film Festival, “Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk dapat membawa semangat independen Sundance ke komunitas film yang dinamis di Indonesia. Semoga, kami dapat terhubung dengan penonton lokal dan mendukung seniman Indonesia melalui intensive workshop dan panel discussion yang kami selenggarakan.”

William Utomo, COO IDN Media, menambahkan, “Sundance Film Festival: Asia 2021 akan menghadirkan serangkaian program yang intensif dan komprehensif. Harapan kami, para sineas di Indonesia dan regional dapat bertukar wawasan baru mengenai industri perfilman melalui program-program tersebut. Selaras dengan visi IDN Media untuk terus memberi #PositiveImpact bagi masyarakat, Sundance Film Festival: Asia 2021 berkomitmen untuk menemukan bakat-bakat baru di Asia Tenggara, kemudian menghubungkan mereka kepada para pakar di industri perfilman.”

Diskusi ini ditayangkan juga di platform TikTok @sundanceFFAsia serta sundance collab. Adapun untuk Best Short Film Duty Award for The Short Film Competition, dan intensive workshop untuk pembinaan para talenta perfilman di Asia Tenggara akan diumumkan pada waktu yang sama.


8 Film Terpilih yang akan tayang di film festival ini adalah:

Amy Tan: Unintended Memoir/U.S.A (sutradara James Redford, producer: Karen Pritzker, Cassandra Jabola) - film dokumenter ini mengisahkan para perempuan Tiongkok yang berhasil selamat dari tradisi pergundikan di Tiongkok.

The Dog Who Wouldn't be Quiet/Argentina (sutradara: Ana Katz, penulis naskah: Ana Katz, Gonzalo Delgado, produser: Laura Huberman) - mengisahkan petualangan cinta Sebastian seorang freelancer. Setelah mengalami berbagai pengalaman dan gejolak percintaan, Sebastian terlahir jadi pribadi baru.

Try Harder/U.S.A (sutradara Debbie Lum, produser Debbie Lum, Lou Nakasako, Nico Oprer) - film dokumenter persaingan para senior di Lowell High School untuk memperebutkan hadiah utama, yaitu masuk ke perguruan tinggi. Mengisahkan gaya hidup para siswa dan pemujaan terhadap segolongan anak.

John and The Hold/U.S.A (sutradara: Pascual Sisto, penulis naskah: Nicolas Niacabone, produser: Elika Portnoy, Alex oriovsky, Mike Bowes - film ini menceritakan proses pendewasaan John, anak yang menahan keluarganya di dalam lubang tanah.

LUZZU/Malta (sutradara dan penulis naskah: Alex Camilleri, produser: Rebecca Anastasi, Ramin Bahrani, Alex Camilleri, Oliver Mallia) - seorang nelayan bernama Jesmark terpaksa memasuki pasar gelap perikanan demi memberi nafkah pacar dan bayinya.

Passing/U.S.A. (sutradara dan penulis skenario: Rebecca Hall, produser: Forest Whitaker, Nina Yang Benglovi, Margot Hand, Rebecca Hall) - Passing menceritakan kisah dua perempuan kulit hitam yang menjalani kehidupan berbeda di New York pada tahun. 1920-an.

Users/U.S.A. Mexico (sutradara: Natalia Almada, produser: Elizabeth Lodge Stepp, Josh Penn) - film dokumenter yang menceritakan gejolak hati seorang ibu tentang mesin teknologi. Ia bertanya, "Akankah anak-anakku lebih mencintai mesin-mesin berteknologi yang sempurna ini ketimbang saya, ibu mereka yang takkan jauh dari kata sempurna."

Writing With Fire/India (sutradara dan produser: Rintu Thomas, Sushmit Ghash) - dokumenter tentang para perempuan India yang mematahkan tradisi dan menjadi reporter serta jurnalis.

Film LUZZU

Film Passing


Program panel discussion meliputi: (beberapa topik akan ditambahkan)

IDN Media mempersembahkan: Film outlook. Industri film Indonesia dari tahun 2016, era pandemik, hingga potensi yang mungkin terjadi pasca pandemik.

Investor asing mulai berinvestasi di sektor perfilman Indonesia setelah presiden Joko Widodo membuka daftar negativ investasi. Perfilman Indonesia meningkat secara signifikan setelah sempat terhenti akibat Covid-19. Para Sineas Indonesia akan membagikan pengalaman mereka selama aktif di Industri perfilman Indonesia.

Diskusi ini akan disiarkan langsung di TikTok (@sundanceFFAsia), Kamis 27 September pukul 11.00 WIB.

IDN Media mempersembahkan: Women in Film Industry

Sesi ini menyajikan dinamika perjalanan industri film di Indonesia melalui kacamata perempuan. Diskusi ini akan disiarkan secara langsung di TikTok (@sundanceFFAsia) Kamis 23 September, pukul 15.00 WIB.

IDN Media mempersembahkan: The Directors Festival The Pathway to Success

Sesi berbagi pengalaman para pembuat berita lokal. Dimulai dari awal meniti karier, menemukan partner, hingga mengikuti rangkaian festival film.

Diskusi disiarkan langsung di TikTok (@sundanceFFAsia) Jumat 24 September pukul 15.00 WIB.

Percakapan dengan Sundance Film Festival Asia Documentary Film makers, diikuti sesi tanya jawab dengan programmer Sundance Festival, Kim Yutani dan Heidi Zuicker

Sesi berbagi pengalaman dengan para film maker saat membuat film, dan benefit yang diperoleh ketika meluncurkan film lewat online. Sekaligus penyampaian saran untuk para calon film maker yang fokusnya di genre non fiksi.

Diskusi disiarkan langsung di Sundance Collab, Sabtu 25 September pukul 11.00 WIB.

Angga Sasongko, salah satu pembicara
 di Panel Diskusi


Indonesia Short Film Making

Sesi bagi pengalaman para sutradara dan produser film pendek kontemporer. Tentang proses karya mereka diterima dunia internasional. Serta bagaimana timbal balik kesuksesan tersebut bisa melahirkan karya sinematik yang futuristik.

Diskusi disiarkan langsung di Sundance Collab Jumat 17 September pukul 10.00 WIB


Short Film Competition

Pada hari Sabtu 23 September akan diumumkan Jury Award for Best Short Film di Short Film Competition di TikTok live streaming (sundanceFFAsia) berikut pula pengumuman Honorary Mention. kompetisi untuk filmmaker ini bertujuan menemukan, membina, dan memberikan kesempatan pada para talenta sekaligus mengenalkan ke dunia internasional.

Setelah festival berakhir Argo akan memberikan kesempatan streaming pada Jury Awards dan Honorary Mnetions. Ada 160 film pendek yang telah dikurasi, dan hanya 10 film yang terpilih. Film-film tersebut adalah: Black Winter (Noviandra Santosa), Diary of Cattle (Lidia Afrilita & David Darmadi), Goodnight, Stargazer (Adriano Rudiman), Jamal (Muhammad Heri Fadli), Makassar is a City for Football Fans (Khozy Rizal), Masa Depan Cerah 2040 (Winner Wijaya), Rendang of Death (Percolate Galactic), Rong (Indira Iman), Srikandi (Andrea Nirmala Widjajanto), dan Sunrise in the Forest (Samuel Ruby).


Sundance Film Festival: Asia Intensive Program

Untuk menjangkau komunitas perfilman lokal, feature film program dari sundance institute akan memberikan pelatihan virtual secara intensive selama dua hari. Pelatihan ini ditujukan untuk menemukan bakat baru di Asia Tenggara dan menjadi jembatan penghubung dengan para pakar industri perfilman

filmmaker yang terdaftar dan terpilih untuk program ini adalah: Lucky Kuswandi (Indonesia), Sabrina Rochelle Kalangie (Indonesia), Khozy Rizal (Indonesia), Sonny Calvento (Filipina), Kris Ong (Singapura), dan Lomorpich Rithy (Kamboja).

Informasi Tiket 

Tanggal penjualan tiket: 

● Rabu 15 September, pukul 09.00: Sundance Film Festival: Asia 2001 Screening Passes tersedia di SundanceFilmFestivalAsia.org. 

Harga tiket: 

● Rp 30.000 - Tiket Single Screening 

● Rp 85.000 - Tiket Explorer untuk akses ke semua screening 

Untuk informasi lebih lanjut, klik https://www.instagram.com/sundanceffasia/ dan SundanceFilmFestivalAsia.org. Ikut ramaikan Sundance Film Festival: Asia 2021 di media sosial dengan menggunakan tagar #SundanceAsia.


Tentang Sundance Institute

Sundance Institute adalah kurator film independen sekaligus lembaga nirlaba yang menyediakan ruang bagi para seniman film, teater, dan media digital untuk berkreatifitas. Lembaga ini didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1981 oleh Robert Redford.

Sundance Co // ab adalah platform digital yang mewadahi seniman untuk saling bertukar ilmu dan terhubung. Lembaga ini juga menjembatani penonton dan seniman untuk saling terhubung dan melahirkan ide-ide baru.

Sundance institute telah mendukung proyek-proyek seperti Clemency, Never Rarely Sometimes Always, Zola, On The Record, Boys State, The Farewell, Honeyland, One Child Nation, The Souvenir, The Infiltrators, Sorry to Bother You, Won't You Be My Neighbor?, Hereditary, Call Me By Your Name, Get Out, The Big Sick, Mudbound, Fruitvale Station, City So Real, Top of the Lake, Between the World & Me, Wild Goose Dreams and Fun Home.

Tentang XRM Media

XRM Media merupakan perusahaan di bidang hiburan dan teknologi yang memiliki tujuan memberi dukungan, memproduksi dan mendanai para mitra globalnya.

Tentang IDN Media

IDN Media merupakan perusahaan media platform yang menyediakan informasi untuk Gen Z dan Millenial di Indonesia.

Tentang Argo

Platform streaming ini bertujuan membangun komunitas, jadi jembatan antara filmmaker dan audience. Argo menayangkan semua genre film pendek terkurasi dalam playlist bertema dari seluruh dunia. selain itu platform ini menjamin hak komersial para  filmmaker.


IDN-Media


Posting Komentar

0 Komentar