Ini Dia Traveling Cara Aku, Ala Backpacker Murah Meriah

Ini Dia Traveling Cara Aku, Ala Backpacker Murah Meriah

Traveloka

 

Kalau mendengar kata liburan atau traveling otomatis adrenalin langsung memuncak. Kayaknya kata-kata tersebut jadi doping buat aku pribadi. Biarlah kegiatan seabrek, biar juga pekerjaan numpuk. Sing penting nantinya bete sama cape hilang semua setelah jalan-jalan. Dan berdasarkan pengalaman, lebih seru melakukan liburan yang idenya muncul mendadak. Istilahnya mah traveling cara aku. Berani taruhan, ide liburan yang muncul tiba-tiba pasti lebih menantang dan berkesan ketika diwujudkan, betul tidak?

Soalnya, persiapan jalan-jalannya juga pasti minim. Dalam artian, kita belum tahu persis cara sampai ke tempat tujuan itu bagaimana. Budget yang dibutuhkan juga belum disiapkan, dan nggak ada ancang-ancang bakal butuh berapa nantinya. Kalau aku sendiri sih, biasanya model traveling kayak gini cuma buat yang makan waktu 1-2 hari saja. Alias liburan ala backpacker gitu. Low budget, murah meriah, tapi nggak murahan destinasi liburannya.

Apa Saja Yang Harus Disiapkan Sebelum Traveling?

Sebenarnya, agar kita selama liburan terjamin kenyamanannya harus disiapkan jauh-jauh hari. Nyaman di sini berarti harus ada budget khusus agar liburan lancar. Termasuk tempat menginap yang nyaman, sewa kendaraan, tempat makan yang terjamin harga dan rasanya, juga destinasi liburan yang bukan abal-abal. Biasanya hal-hal tersebut yang berada dalam cakupan kenyamanan selama liburan.

Berbeda dengan level backpacer kayak aku ini. Dengan budget yang seadanya juga tetap berusaha mencapai tingkat kenyamanan tersebut, tapi tentu saja dalam versi backpacker. Berikut ini beberapa hal yang biasa disiapkan sebelum traveling :

1.      Destinasi wisata, tentu saja hal pertama yang disiapkan itu tujuan traveling-nya. Biasanya tempat tujuan liburan aku dapatkan dari internet atau informasi dari teman. Terus biasanya dilanjutkan dengan searching tempat tujuan tersebut. Mencari info tentang letak, alamat, dan arah mana saja yang bisa ditempuh untuk sampai ke tujuan.

2.      Menyiapkan budget, masalah biaya atau uang harus benar-benar disiapkan kalau liburannya ingin nyaman. Nyaman di sini tentunya disesuaikan kemampuan masing-masing. Menurutku nggak perlu sampai berhutang kalau ingin traveling tuh. Asalkan sudah disiapkan jauh-jauh hari dengan matang, pasti liburannya nyaman.

3.      Mencari informasi tempat menginap, kendaraan, dan lainnya. Sangat penting untuk mencari informasi dan booking tempat menginap, terutama kalau liburannya bareng keluarga. Untuk mencari informasi hotel, tempat stay cation, sewa kendaraan, tempat makan, hingga pesan tiket bisa dilakukan melalui aplikasi Traveloka.

4.      Siapkan perbekalan, walaupun sudah ada budget buat kulineran, tetap saja harus disiapkan bekal selama perjalanan. Jadinya kita nggak repot ketika perlu sesuatu. Sediakan saja minuman dan camilan secukupnya untuk perjalanan.

5.      Siapkan obat-obatan pribadi dan identitas. Jangan sampai lupa membawa identitas pribadi seperti KTP dan lainnya. Siapkan pula obat-obatan pribadi, dan letakkan di tempat terpisah agar mudah ditemukan.

Walaupun traveling intinya itu liburan, tetap saja penting untuk mempersiapkan seperti identitas pribadi dan obat-obatan. Tujuannya agar liburan nyaman dan lancar. Aku juga seperti itu, padahal seringnya traveling dadakan, tapi untuk barang-barang penting yang sifatnya pribadi selalu siap sedia dalam tas.

Omong-omong tentang traveling ala bacpacker, aku punya satu pengalaman yang sampai sekarang masih berkesan. Sampai-sampai kalau ada kesempatan ingin mengulangi lagi petualangannya.

 

Traveling Cara Aku, Ala Bacpakcer

Bermula dari pertemuan dengan satu keluarga di alun-alun Bandung. Aku baru tahu kalau mereka berasal dari Purwakarta setelah ngobrol ngalor-ngidul hampir satu jam. Dan mereka sukses membuatku tercengang setelah bercerita datang ke Bandung naik kereta api. Harga tiketnya juga lebih mencengangkan lagi, hanya 7 ribu rupiah. Keluarga ini pula yang memberi informasi tentang Kampung Maranggi Plered. Sebelumnya memang sudah tahu dari internet, tapi karena mendengar cerita mereka jadinya penasaran deh. Kampung Maranggi dibangun oleh Pemkab Purwakarta tahun 2013. Awalnya wiskul ini merupakan pasar tradisional.

Stasiun Plered


Kesempatan itu akhirnya tiba di ulang tahun RI, tanggal 17 Agustus. Karena gencar info PT KAI mengadakan diskon khusus, aku pun bertekad merealisasikan rasa penasaran. Lantas tanpa banyak rencana, hanya berbekal riset seadanya dari internet, aku pun membeli tiket kereta api. Eh, ternyata tiketnya nol rupiah. Aku naik kereta api jurusan Purwakarta – Cibatu. Setelah dua jam lebih, aku tiba di Stasiun Plered yang letaknya tepat bersebelahan dengan Kampung Maranggi. Setelah mempelajari situasi dan mencari tahu jadwal kereta pulang, aku pun berjalan ke wiskul Kampung Maranggi. Tempatnya mirip pasar kuliner gitu, banyak toko oleh-oleh, fasilitasnya juga lengkap, termasuk musala dan toilet.

Kampung Maranggi


Yang membuatku kagum itu jajaran penjual Sate Maranggi-nya. Pembeli bisa memilih yang mana saja saking banyaknya. Harga satu tusuk satu sekitar 2 ribu rupiah, kalau nasi 3 ribu. Lengkapi juga dengan sop iga-nya kalau ke wiskul ini. Di sini juga banyak jajanan lainnya, seperti bakso dan es campur. Setelah puas kulineran, aku balik lagi ke Stasiun Plered. Harga tiketnya masih nol rupiah dengan jadwal pulang pukul 4 sore. Perjalanan pulang dipenuhi oleh orang Purwakarta yang mau ke Bandung dan Garut. Sekitar pukul 7 malam aku tiba di Bandung Kota. Capek, tapi nggak kerasa karena seru petualangannya.

 

Deretan Penjual Sate Maranggi

Wishlist Traveling Cara Aku, Kemana Yah Kira-kira?

Pernah nggak kamu mendengarkan suara hati? Melakukan sesuatu yang berdasarkan suara hati? Kalau aku sendiri beberapa tahun ke belakang ini sudah melatih diri untuk melakukannya. Suara hati itu hasrat atau keinginan murni yang ada dalam dirimu. Coba deh sekali-sekali dengarkan, lalu lakukan apa yang disuarakan olehnya. Seperti traveling juga, pernah tidak kamu mendengarkan apa yang disuarakan hatimu?

Aku beberapa kali melakukannya, dan kini sudah terlatih untuk benar-benar mengikuti suara hati. Yakni dengan Traveling cara aku yang berdasarkan suara hati. Dan rata-rata aku mengalami petualangan yang mengesankan karenanya. Bahkan menemukan beberapa kejadian, sekaligus bertemu teman baru yang mengesankan pula. Seperti kali ini, aku ingin menjelajah destinasi yang masih alami. Sebuah tempat yang bisa mengakomodasi sisi jiwa petualangku yang senang berinteraksi dengan alam.

Alas Baluran

Ada yang tahu Alas Baluran? Aku tahu tempat ini dari teman yang kebetulan bertugas di Banyuwangi. Dia sering bercerita hal-hal mistis setiap melewati tempat ini. Alas Baluran merupakan bagian dari Taman Nasional Baluran di Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur. Tempat ini merupakan jalur beraspal yang dikelilingi Hutan Baluran. Terlepas dari berbagai cerita horor dan mistis yang menyelimuti, Alas Baluran adalah jalur eksotik dengan balutan keindahan Hutan Baluran. Kenyataan ini mengguncang jiwa traveling-ku. Searching di internet mengenai tempat ini ternyata membawaku ke keindahan selanjutnya, Taman Nasional Baluran.

Alas Baluran


Dibalik cerita seram yang bikin bulu kuduk berdiri, Alas Baluran ternyata sering dijadikan tempat untuk foto pre-wedding. Berarti tempat ini indah banget kan? Yang jelas eksotik, karena sering dijadikan tempat foto pre-wedding. Keindahan tempat ini wajar menurutku, karena satu bagian dengan Hutan Baluran. Alas Baluran, jalur eksotik yang akhirnya membawa suara hatiku ke sebuah tempat yang menjadi sumber keindahannya.

Taman Nasional Baluran

Yes, aku sekarang sedang menjalani hidup sesuai caraku dengan mendengar suara hatiku. Ke taman nasional inilah hatiku menuju saat ini. Taman Nasional Baluran terletak di Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur. Nama taman nasional ini diambil dari nama Gunung Baluran. Harga tiket masuk taman nasional ini cukup terjangkau, 15 ribu rupiah. Sedangkan untuk wisatawan asing dibandrol 150 ribu rupiah.



Untuk menjelajahi area taman nasional seluas 25 ribu hektar ini pastinya membutuhkan kendaraan. Aku cukup dibuat bingung juga sih. Eh, tapi kan ada Traveloka! Kenapa harus bingung yah? Di aplikasi Traveloka fitur-fiturnya sangat lengkap, termasuk sewa kendaraan. Tinggal masuk ke aplikasi dan pilih fitur mobil, lalu cari rental kendaraan. Kamu bisa pilih kendaraan sesuai dengan budget yang ada, instan, dan sangat praktis.

Traveloka



Sebenarnya ada apa saja di Taman Nasional Baluran? Taman ini fungsinya untuk perlindungan habitat satwa seperti, banteng, rusa timor, kijang, macan tutul, anjing hutan, trenggiling, merak hijau, dan juga ayam hutan hijau. Termasuk pula di dalamnya sebagai tempat tumbuh keanekaragaman hayati. Taman nasional termasuk paket komplit yang memiliki tipe ekosistem beragam seperti, hutan alam, hutan musim, hutan pesisir, savana, dan laut. Penasaran kan? Yuk, kita lihat satu per satu.

Hutan Musim

Yang pertama kali menyambut kedatangan wisatawan adalah keberadaan hutan musim ini. Hutan ini akan berubah-ubah sesuai musimnya. Kalau musim hujan jadi hijau lebat. Sedangkan kalau kemarau jadi coklat dan penuh dedaunan rontok. Kedua musim hutan ini punya eksotisme masing-masing.

Hutan Evergreen

Kalau hutan yang ini hijaunya abadi. Jadi mau musim apapun juga, hutan ini tetap lebat dan hijau. Ada aliran sungai yang menjadi sumber cadangan air dari hutan ini. kebayang kan indahnya?

Savana Bekol

Tempat ini disebut juga dengan Little Africa. Disebut demikian karena mirip savana di Africa sana. Savana Bekol sangat eksotis dengan keberagaman satwanya. Savana ini punya sifat yang sama dengan hutan musim, bisa tampak hijau indah, dan juga coklat eksotis pada saat kemarau. Kalau ke savana ini jangat kaget bertemu dengan banyak satwa. Kawasan seluas 10 ribu hektar ini dipenuhi pemandangan padang rumput yang indah dan gunung yang memukau.



Pantai Bama

Pantai ini merupakan kawasan terakhir dari Taman Nasional Baluran. Di pantai ini banyak kera ekor panjang. Pantai Bama tenang dan tidak terlalu ramai, tapi memiliki pemandangan yang indah. Di pantai ini juga ada banyak pilihan staycation yang bisa kamu telusuri di Traveloka. Harganya juga variatif, tentunya sesuai dengan budget yang dimiliki.

 


Sekarang bagaimana caranya aku sampai ke Taman Nasional Baluran? Di era serba praktis dan instan seperti sekarang ini pastinya aku cari informasi lewat aplikasi Traveloka, dong. Karena traveling cara aku itu ala backpacker, pasti aku cari media transportasi yang murah tapi nyaman. Kereta api selalu jadi pilihanku untuk menjelajah ke lain kota. Selain murah, transportasi ini menyediakan pula pelayanan yang memuaskan.

Selama ini aku enjoy aja kalau naik kereta api, rasanya lebih cepat sampai ke tujuan juga. Di Traveloka, aku bisa memilih tiket kereta api sesuai tujuan dengan mudah dan cepat. Bagaimana dengan kamu? Kamu juga bisa ikut rencanakanliburan di Traveloka, agar liburan terasa makin menyenangkan.

Akhir kata, setiap orang pasti punya caranya sendiri dalam menjalani hidup. Sayangnya, tidak semua orang menjalani hidup dengan caranya sendiri. Padahal jalan hidup kita, yah milik kita sendiri. Jangan sampai apa maunya kita malah jadi tidak ada, dan digantikan dengan apa maunya mereka. Ingat! Bahagia itu ada di tanganmu sendiri. Jadi jangan lupa bahagia, dengarkan suara hati, dan jalani hidup dengan caramu #LifeYourWay

 

 Sumber foto : Foto pribadi, Google Foto

 

 

Posting Komentar

0 Komentar