Yuk, Keliling Jawa Timur Pakai Trans Jatim!

Namanya healing atau cari hiburan tidak perlu yang mahal-mahal. Sekalipun low budget, tetap ada paket lengkap di dalamnya. Yang dimaksud tentu saja versi aku sebagai penyuka jalan-jalan serta kulineran. Ada sensasi gregetnya, ada long distance yang harus ditempuh, ada jajanan yang harus dicoba, dan tentu saja ada kawan baru di perjalanan. 

Bagian dalam Trans Jatim


Walaupun begitu, awalnya ide keliling Jawa Timur dengan menggunakan Trans Jatim sempat membuatku berpikir berhari-hari. Gregetnya pasti ada sewaktu naik Trans Jatim yang biasanya rebutan. Ditambah dengan rasa penasaran pada rute dari koridor baru. Untuk long distance udah pastilah, bayangkan saja keliling Jawa Timur, sepanjang apa itu coba jaraknya. Keliling versi aku di sini itu antara surabaya, Porong, Mojokerto dan Gresik, yah. Tapi nanti kulinerannya di mana? Yang pertama terbayang sih food court di terminal-terminal. Apa mungkin nanti ada jajanan di pasar? Ah, entahlah, karena pada akhirnya aku mengikuti juga ide yang agak absurd ini.


Persiapan Keliling Jatim

Kalau cewek mau bepergian pasti harus lengkap isi tasnya. Setidaknya jangan sampai harus serba beli nantinya.

  1. Air minum, wajib banget bawa tumbler berisi air putih. Selain itu, biasanya aku membawa minuman yang manis seperti jus buah dalam kemasan.
  2. Camilan, berhubung punya sakit maag, jadi perut tidak boleh kosong. Biasanya aku bawa roti, jajanan pasar, atau keripik jagung.
  3. Bontot alias bawa bekal, biasanya aku suka bawa nasi plus lauk yang simple saja seperti goreng sosis, nugget, goreng ayam, dan indomie goreng.
  4. Obat-obatan, tolak angin, minyak angin, paracetamol, sampai permen tolak angin atau permen mint juga biasanya enggak pernah lupa dibawa.
  5. Tisu basah, tisu kering, masker ketiga barang ini wajib ada.
  6. Sajadah plus mukena traveling, sebagai muslim keduanya selalu harus dibawa kemana-mana.
  7. Memakai baju yang simple dan ringan, jaga-jaga hujan jadinya diusahakan memakan baju yang bahannya cepat kering kalau kena basah.
  8. Jaket atau baju hangat, semisalnya cuaca cerah juga usahakan ada pakaian double, minimal pakai rompi yang bisa menghalangi angin.

Serunya Keliling Jatim Pakai Trans Jatim

Hari besar pun tiba. Rencana awal untuk berangkat pagi hari ternyata gagal. Kami berangkat pukul 7 pagi. Menurutku jam segitu sudah lumayan siang karena kami naik feeder dahulu. Untuk sampai terminal Purabaya saja butuh waktu satu jam lebih. Jadi lumayan khawatir sih enggak dapat tempat duduk. Beberapa kali berdiri sewaktu naik Trans Jatim sama sekali bukan pengalaman yang enak.

Begitu tiba di Purabaya kami langsung ke shelter K1 untuk jurusan Sidoarjo - Purabaya - Gresik. Kelihatannya tidak begitu banyak orang yang berdiri menunggu. Tapi kenyataannya sebaliknya. Ketika masuk ke dalam trans hanya aku saja yang mendapat tempat duduk. Sedangkan temanku duduk sebelum alun-alun sidoarjo. Jadi sebenarnya, memang sangat perlu untuk berangkat pagi sekali itu.

Jujur baru kali ini aku ke Porong. Ternyata selain terminal, berfungsi juga sebagai pasar. Di beberapa sudut masih terlihat lapak-lapak yang jualan. Katanya kalau sore hari lebih ramai lagi. Ada banyak penjual makanan, hampir mirip pasar malam jadinya. Sambil menunggu K6, aku beli jajan dahulu. Es jeruk dan pentol. Es jeruk peras harganya 5 ribu, kalau pentol tergantung mau beli berapa banyak.

Di terminal Porong kami lanjut naik K6 jurusan Porong - Mojokerto. Senangnya naik Trans Jatim itu helper-nya cakep-cakep hehe. Baik helper cewek maupun cowok, sudah distel untuk berpakaian seragam yang rapi. Oh, ya, sudah pada tahu kayaknya kalau untuk sistem pembayarannya bisa cashless atau pun cash. Harga tiketnya juga murah, hanya lima ribu rupiah. Untuk tiket berlaku 2 jam pemakaian. Tiket dapat digunakan untuk transit asalkan koridornya berbeda. Seperti aku yang di awal naik K1, lalu lanjut K6, karena beda koridor jadi tiket bisa digunakan untuk transit selama masih dalam waktu 2 jam.

Perjalanan ke Mojokerto hampir 2 jam lamanya. Sampai tertidur lama aku di dalam Trans Jatim. Jalur yang dipakai K6 ini ternyata baru aku lewati. Banyak tempat baru yang aku lihat selama dalam perjalanan. Sepanjang jalan pasti saja melewati tempat kulineran, wajib dijajal nih. Ketika sampai di terminal Mojokerto perut sudah lapar sekali. Ternyata di terminal banyak jajanan, harganya juga murah-murah. Jadilah aku pesan ice cappuchino. Tergoda gorengan yang besar-besar, akhirnya aku beli juga camilan yang satu ini.

Selanjutnya aku menunggu kedatangan K3 jurusan Mojokerto - Gresik sambil makan bekal di kantin. Penumpang yang akan ke Gresik lumayan banyak, jadinya kami bersantai dahulu sambil menunggu agak kosong. Walaupun begitu, tetap saja ada penumpang yang berdiri. Padahal sama-sama antre bersama kami sebelum naik ke trans jatim. Aku sendiri heran melihatnya, perjalanannya kan cukup jauh. Kenapa tidak menunggu trans yang di belakang saja daripada berdiri?

Setelah istirahat satu jam kami pun naik lagi Trans Jatim ke Gresik. Untuk yang satu ini aku tidak tidur lama seperti tadi. Di sepanjang jalan kami banyak melihat tempat baru dan pemandangan. Di Mojokerto itu banyak sekali museum serta tempat peninggalan sejarah. Wajib sekali untuk dijajal satu per satu menurutku (note : ada beberapa tempat yang sudah pernah aku jelajahi, tapi belum aku tulis)


Tiba Di Gresik Dengan Selamat

Ketika tiba di Bunder lututku sudah kaku sekali. Padahal cuma duduk saja tapi kakunya berasa berhari-hari kemudian. Tiba di Gresik kami tidak langsung naik K1. Terminal ini lumayan lengkap fasilitasnya, bahkan ada playground untuk anak-anak. Area wudu juga cukup bersih, aku memutuskan untuk salat terlebih dahulu sebelum istirahat di kantinnya. 

KL3


Untuk makanan serta minuman di kantin terminalnya cukup lengkap. Toko oleh-oleh juga tersedia di sini. Perutku masih terasa kenyang, jadi hanya memesan es teh saja kali ini. Setelah istirahat sebentar kami pun menuju shelter. Beruntung yang antre tidak terlalu banyak. Aku optimis akan mendapat tempat duduk lagi. Dan benar saja, kami berdua mendapat tempat duduk di bagian belakang. Sengaja aku pilih bagian paling belakang karena berencana hendak tidur sepanjang perjalanan pulang.


Kesimpulan

Demikian ceritaku keliling jatim naik trans jatim. Kami turun di Purabaya, lalu naik KL 3. Kemudian turun di shelter terakhir dari perjalanan. Setelah ngopi sebentar di warkop, kami pun otw ke tempat tinggal masing-masing. Tiba di rumah aku bersyukur karena selalu mendapatkan tempat duduk di trans jatim. Jadi buat yang ingin mengikuti kegabutan aku ini harus memperbanyak doa agar selalu mendapat tempat duduk hahaha. 

Oh, ya, endingnya aku agak masuk angin sedikit selama dua hari. kayaknya karena terlalu nyaman tidur di trans jatim yang super nyaman dan full AC. Kesimpulannya, ternyata aku sudah nggak kuat berlama-lama diam di tempat ber-AC. Maaf juga untuk dokumentasi sangat minim, karena memang awalnya tidak berencana untuk menuliskan perjalanannya.











Posting Komentar

0 Komentar